作者
E Celia, T Darmanin, E Taffin de Givenchy, S Amigoni, F Guittard, B Chakrabarty, AK Ghoshal, MK Purkait, PA Lancaster, C Chong, S Li, W Zhao, Q Wei, S Nie, S Sun
来源
Journal of Colloid and Interface Science
卷号
402
页码范围
1-18
简介
Penelitian ini mengemukakan perkembangan membran dialisis yang memiliki sifat permeabilitas terhadap air dan cocok digunakan untuk implan sistem mikrodialisis tanpa cairan dialisis. Sistem mikrodialisis ini menggabungkan antara alat penyaring mikro (mikrofilter) dengan membran berpori yang terbuat dari polyethersulfone (PES). Kesederhanaan dari alat penyaring mikro ini penting untuk diterapkapkan pada implan sistem dialisis, dimana saat ini wearable artificial kidney (WAK) menimbulkan masalah pada ukuran dan berat dari pompa dan tangki penyimpanan untuk cairan dialisis. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada pengembangan membran untuk hemofiltrasi yang tidak memerlukan cairan dialisis tapi memiliki permeabilitas tinggi. Peneliti telah melakukan dua modifikasi untuk meningkatkan permeabilitas dari membran PES, yaitu pada casting solution dan media gelatinisasi. Rasio konsentrasi yang digunakan pada casting solution merujuk pada penilitian sebelumnya oleh To dkk,(2015). Sedangkan pada gelatinisasi media, peneliti menggunakan pengaruh dari penambahan n-methyl-2-pyrrolidone (NMP) dalam media gelatinisasi yang bervariasi. Hasil menunjukkan bahwa pada gelatinisasi dalam NMP 7% memberikan pengaruh yang paling besar terhadap permeabilitas dari membran PES. Dari hasil uji performa dengan melakukan tes difusi diperoleh nilai fluks air sebesar 740, 7 L/m2. jam. mmHg dan koefisien difusi mencapai (0,100) mm2/s. Pengamatan morfologi dengan SEM menunjukkan bahwa ukuran pori–pori membran lebih besar dan distribusi pori yang merata, dimana itu berarti bahwa porositas membran …
引用总数