Sistem pentanahan pada gardu induk Teling adalah salah satu dari bagian penting dalam penyaluran kualitas listrik dan secara kontinyu. Dikarenakan gardu induk Teling harus bekerja sama dengan baik dengan menggunakan gangguan yang besar yang berakibat pada peralatan komputer yang menjadi penyebab utama kerusakan pada peralatan gardu induk. Hal ini diakibatkan oleh tidak bekerjanya sistem pentanahan dengan baik, yaitu akibat resistansi pentanahan lebih besar dari batasan standar yaitu 0-1 ohm. Oleh karena itu perlu dilakukan satu analisis apakah sistem pentanahan gardu induk teling masih memenuhi standar yang menguntungkan diatas. Dalam tugas akhir ini, dilakukan analisis sistem secara khusus gardu induk Teling menggunakan metode konstruksi grid dengan mempertimbangkan tegangan mesh, tegangan, grid maksimum, GPR, dan resistivitas tanah. Dari hasil penelitian yang diperoleh adalah sistem pentanahan nilai resistansi sistem pentanahan peralatan gardu induk yang memenuhi standar yaitu 0, 10 Ω sampai 0, 8 Ω, dibandingkan dengan hasil perhitungan yaitu grid pentanahan tanpa batang pentanahan grid resistansi (Rg= 0, 47 Ω) dan pentanahan grid dengan batang pentanahan (Rg= 0, 18Ω). Arus grid maksimum pentanahan gardu induk teling yang mampu mengalirkan tenaga ke tanah hingga 9307, 8 A, dengan ukuran grid konduktor 38, 72 mm2 Kata Kunci: GPR, Pentanahan, Grid, Gardu Induk, Tegangan langkah, Tegangan sentuh