Analisis Etika Ilmu Pengetahuan dalam Kitab Hidayatus Salikin Karangan Al-Palimbani Abad Ke-18
A Pramasto - Jurnal Dimensi, 2020 - journal.unrika.ac.id
Jurnal Dimensi, 2020•journal.unrika.ac.id
Pesatnya ilmu pengetahuan akibat pesatnya pendidikan yang berdampak pada peradaban
Barat kerap kali menimbulkan kontradiksi tatkala mereka, terutama di bawah superioritas
Amerika Serikat (AS), memaksakan dominasinya atas negara-negara lain di dunia melalui
kekerasan. Indonesia sebagai sebuah negara dengan populasi Islam terbesar, sangat perlu
mengangkat hasil karya dalam tradisi Islam Nusantara yang membicarakan langsung
mengenai kajian atas esensi ilmu pengetahuan yang integral dengan masalah etika …
Barat kerap kali menimbulkan kontradiksi tatkala mereka, terutama di bawah superioritas
Amerika Serikat (AS), memaksakan dominasinya atas negara-negara lain di dunia melalui
kekerasan. Indonesia sebagai sebuah negara dengan populasi Islam terbesar, sangat perlu
mengangkat hasil karya dalam tradisi Islam Nusantara yang membicarakan langsung
mengenai kajian atas esensi ilmu pengetahuan yang integral dengan masalah etika …
Abstract
Pesatnya ilmu pengetahuan akibat pesatnya pendidikan yang berdampak pada peradaban Barat kerap kali menimbulkan kontradiksi tatkala mereka, terutama di bawah superioritas Amerika Serikat (AS), memaksakan dominasinya atas negara-negara lain di dunia melalui kekerasan. Indonesia sebagai sebuah negara dengan populasi Islam terbesar, sangat perlu mengangkat hasil karya dalam tradisi Islam Nusantara yang membicarakan langsung mengenai kajian atas esensi ilmu pengetahuan yang integral dengan masalah etika. Melalui metode penelitian kepustakaan, penelitian ini bertujuan menghasilkan sebuah analisis akademis mengenai etika berilmu, sebagai sebuah antitesis dari paradigma keilmuan Barat, menurut seorang Ulama-intelektual Sufi Palembang bernama Syaikh Abdus Shamad Al-Palimbani dalam karyanya di abad ke-18 yang berjudul Hidayatus Salikin. Penelitian ini membuktikan bahwa Syaikh Abdus Shamad Al-Palimbani di dalam kitab tersebut berpendapat bahwa ilmu pengetahuan harus bermanfaat bagi diri dan orang lain; terjauh dari riya’,‘ujub, serta sum’ah; bukan untuk memperkaya diri; disertai rasa takut pada Allah; dan Abdus Shamad mencela perbuatan suka berdebat.
journal.unrika.ac.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果