Gizi kurang adalah masalah gizi utama yang akan berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Balita yang mengalami gizi kurang memiliki tingkat morbiditas lebih tinggi dari berbagai penyakit. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat BBLR, riwayat pemberian ASI eksklusif, riwayat penyakitinfeksi, pendapatan ekonomi keluarga dan pola asuh makan terhadap kejadian gizi kurang pada Balita usia 1259bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Benu-Benua Kota Kendari 2017. Penelitian ini menggunakan rancanganpenelitian epidemiologi analitik observasional dengan desain case control dan prosedur non matching. Populasi dalam penelitian ini 2.427 Balita dengan jumlah sampel sebanyak 40 kasus dan 40 kontrol, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Balitadengan riwayat BBLR memiliki risiko 7 kali lebih besar menderita gizi kurang dibandingkan Balita denganriwayat BBLN (OR= 7,400; 95% CI= 1,939–28,245; P-value= 0,003). Tidak ada hubungan yang signifikan antarariwayat pemberian ASI eksklusif, riwayat penyakit infeksi, pendapatan ekonomi keluarga dan pola asuh makandengan kejadian gizi kurang. Bagi ibu yang memiliki anak Balita dengan berat badan lahir rendah, kedepannyapada saat hamil agar mengkonsumsi makanan yang bergizi sehingga ibu tidak berisiko kekurangan energikronik (KEK) karena berisiko melahirkan anak BBLR dengan pertumbuhan yang t erhambat.