[PDF][PDF] Biomassa sebagai bahan baku bioetanol

EI Riyanti - Jurnal Litbang Pertanian, 2009 - researchgate.net
Jurnal Litbang Pertanian, 2009researchgate.net
Bioetanol merupakan energi alternatif yang ramah lingkungan dan makin banyak diproduksi
dibanding energi alternatif lain, seperti biodiesel. Produksi bioetanol dunia meningkat
seiring dengan gejolak harga minyak. Minat untuk memproduksi etanol melalui fermentasi
bahan baku yang murah, seperti lignoselulosa dari limbah pertanian, kehutanan, dan
tanaman yang mempunyai kandungan biomassa tinggi makin meningkat. Penelitian untuk
menurunkan biaya produksi bioetanol terus dilakukan agar dapat bersaing dengan energi …
Abstrak
Bioetanol merupakan energi alternatif yang ramah lingkungan dan makin banyak diproduksi dibanding energi alternatif lain, seperti biodiesel. Produksi bioetanol dunia meningkat seiring dengan gejolak harga minyak. Minat untuk memproduksi etanol melalui fermentasi bahan baku yang murah, seperti lignoselulosa dari limbah pertanian, kehutanan, dan tanaman yang mempunyai kandungan biomassa tinggi makin meningkat. Penelitian untuk menurunkan biaya produksi bioetanol terus dilakukan agar dapat bersaing dengan energi dari fosil, meliputi penggunaan bahan baku murah, rekayasa genetik mikroorganisme untuk hidrolisis biomassa dan produksi etanol tinggi dan efisien dalam penggunaan substrat, dan teknologi fermentasi yang efisien. Indonesia memiliki potensi biomassa yang tinggi dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bioetanol. Pemanfaatan bahan baku ini akan mengurangi kekhawatiran akan persaingan penggunaan bahan pangan untuk produksi energi. Energi dari gula sederhana hasil hidrolisis lignoselulosa dapat difermentasi menjadi etanol. Mikroba asli Indonesia untuk produksi enzim pendegradasi selulosa, dan mikroba fermentasi dapat digunakan untuk produksi etanol. Beberapa faktor perlu dipertimbangkan untuk mendorong produksi etanol sebagai bahan bakar alternatif, baik teknis maupun nonteknis. Faktor teknis meliputi peningkatan kemampuan hidrolis dengan menggunakan enzim selulase yang efisien, serta peningkatan kemampuan mikroba dalam memfermentasi campuran gula C5 dan C6 hasil hidrolisis bahan berlignoselulosa. Faktor nonteknis mencakup identifikasi dan pengelolaan limbah pertanian, insentif dari pemerintah untuk riset dan aplikasi teknologi, serta kesadaran masyarakat akan lingkungan.
researchgate.net
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果