Latar Belakang: Program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) diselenggarakan pemerintah sebagai wujud pengelolaan jangka panjang pada penyakit diabetes melitus dan hipertensi. Meskipun demikian, partisipasi pasien diabetes melitus dan hipertensi dalam kegiatan Prolanis di Puskesmas Kota Malang masih tergolong rendah. Hal tersebut menyebabkan belum dapat terpenuhinya target indikator Rasio Peserta Prolanis Terkendali (RPPT) pada beberapa Puskesmas di Kota Malang. Tujuan: Menganalisis faktor yang mempengaruhi partisipasi dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).
Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross‑sectional. Sebanyak 85 peserta prolanis yang terdaftar di Puskesmas Kendalkerep Kota Malang dipilih menjadi sampel dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji chisquare dan regresi logistik.
Hasil: Peserta yang tidak berpartisipasi aktif dalam Prolanis sebanyak 70, 6%. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan (p= 0,000), persepsi keseriusan penyakit (p= 0,000) dan dukungan keluarga (p= 0,010) berhubungan dengan rendahnya partisipasi Prolanis. Uji regresi logistik menunjukkan tingkat pengetahuan memiliki nilai OR= 37,410 (3,950‑354,286) dan persepsi keseriusan penyakit memiliki nilai OR= 70,544 (8,182‑608,238). Kesimpulan: Faktor yang paling mempengaruhi partisipasiprolanis adalah tingkat pengetahuan dan persepsi keseriusan penyakit.