Keberadaan limbah serbuk kayu sangat melimpah sebagai hasil samping dari industri kayu yaitu limbah industri penggergajian kayu. Hal ini terjadi pula pada pengrajin kayu di Desa Labuaja yang memproduksi kusen, jendela, dan daun pintu dari kayu. Serbuk kayu dimata masyarakat Desa Labuaja tidak memiliki manfaat yang tinggi karena hanya digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa dalam satu kali pengoperasian akan menghasilkan limbah serbuk kayu sebanyak 15 karung dalam sehari. Sehingga, dalam satu bulan jika diakumulasikan maka mesin akan menghasilkan sebanyak±40 macam perabot yang mencapai±1 ton limbah serbuk kayu. Penumpukan limbah serbuk kayu tanpa adanya pengolahan dan pemanfaatan maka akan menjadi masalah yang dihadapi oleh masyarakat Desa Labuaja saat ini dan dikemudian hari. Oleh karena itu, dapat dijadikan sebagai usaha untuk dimanfaatkan masyarakat untuk diolah sebagai hiasan rumah dengan melibatkan masyarakat khususnya ibu PKK Desa Labuaja, untuk meningkatkan kreativitas dan taraf ekonominya.