Hubungan kepadatan parasit dengan manifestasi klinis pada malaria Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax

R Avrina, Y Risniati… - Media …, 2011 - repository.badankebijakan.kemkes …
R Avrina, Y Risniati, H Siswantoro, AR Hasugian
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2011repository.badankebijakan.kemkes …
Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Gejala/manifetasiklinis
malaria bervariasi dan banyak faktor yang dapat mempengaruhi beratnya manifestasi
tersebut. Selain spesies dari malaria, kepadatan parasit diketahui berhubungan dengan
berat atau keparahan malaria. Untuk itu penting menaganalisa data klinik dan laboratorium
dari subyek malaria pada monitoring pengobatan DHP. Bagian Data dari Monitoring drug
resistance in subject with P. falciparum and P. vivax malaria in Kalimantan and Sulawesi …
Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Gejala/manifetasiklinis malaria bervariasi dan banyak faktor yang dapat mempengaruhi beratnya manifestasi tersebut. Selain spesies dari malaria, kepadatan parasit diketahui berhubungan dengan berat atau keparahan malaria. Untuk itu penting menaganalisa data klinik dan laboratorium dari subyek malaria pada monitoring pengobatan DHP. Bagian Data dari Monitoring drug resistance in subject with P.falciparum and P.vivax malaria in Kalimantan and Sulawesi, Indonesia yang terdiri dari klinis dan laboratorium hari 0 dianalisa. Data klinis diambil melaluli anamnesa dan pemeriksaan fisik. Kepadatan parasit diperiksa oleh petugas mikroskopis Puskesmas dan di cek silang oleh petugas mikroskopis bersertifikasi di Badan Litbangkes. Data laboratorium lain yaitu kadar hemoglobin diperiksa oleh analis di Puskesmas menggunakan hemogobinmeter Sahli. Untuk pengelompokkan variabel kepadatan parasit , nilai median diambil sebagai cut off. Pada malaria P.falciparum cut off nya adalah 5588/µl, dan pada malaria P.vivax adalah 3375/µl. Hubungan antara kepadatan parasit dan manifestasi klinis pada malaria P.falciparum dan P.vivax ditentukan dengan analisis bivariat dan multivariat menggunakan regresi logistik dengan program SPSS 17.Subyek terbanyak pada malaria P.falciparum dan P.vivax adalah anak-anak (<15tahun), berjenis kelamin laki-laki, dan merupakan pendatang. Pada analisis bivariat, variabel yang dapat dianalisis multivariat pada malaria P.falciparum (p<0,25) adalah anak-anak yang berusia kurang 15 tahun (p=0,012) dan pulau Sulawesi sebagai tempat tinggal subyek (p=0,163), sedangkan pada malaria P.vivax adalah anak-anak yang berusia kurang dari 15 tahun(p= 0,218). Namun karena variabel-variabel lainnya dianggap berpengaruh secara biologis terhadap kepadatan parasit, maka semua variabel masuk kedalam analisis multivariat. Hasil dari analisis multivariat terlihat bahwa kepadatan parasit pada malaria P.falciparum berhubungan signifikan dengan anak –anak yang berusia kurang dari 15 tahun (OR = 0,4, CI95%= 0,2-1,0). Pada malaria P.vivax, kepadatan parasit berhubungan dengan anak –anak yang berusia kurang dari 15 tahun (OR = 0,6, CI 95% =0,2-1,9), kadar hemoglobin kurang dari 11gr/dl (OR= 1,4, CI 95%= 0,5-3,8), pendatang (OR= 0,3, CI 95%= 0,1-1,2) dan jumlah gejala klinik sedikit (OR=0,7, CI 95%=0,3-1,9). Namun hubungannya tidak bermakna. Pada malaria P.falciparum, kepadatan parasit tidak berhubungan dengan manifestasi klinis. Kepadatan parasit behubungan bermakna dengan anak- anak yang berusia kurang dari 15 tahun pada malaria P.falciparum. Pada malaria P.vivax, kepadatan parasit berhubungan dengan anak-anak yang berusia kurang dari 15 tahun, anemia, pendatang, dan jumlah gejala klinik. Namun hubungan variabel-variabel tersebut tidak bermakna
repository.badankebijakan.kemkes.go.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果