Soil Transmitted Helminths (STH) adalah suatu kelompok parasit nematoda yang menyebabkan infeksi pada manusia melalui kontak dengan telur parasit atau larva yang berkembang di dalam tanah sebagai siklus hidupnya. Spesies cacing yang termasuk dalam Soil Transmitted Helminths (STH) yaitu spesies Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, cacing tambang (Ancylostoma duodenale, Necator americanus), dan Strongyloides stercolaris. Penyakit ini merupakan masalah Kesehatan yang bersifat kronis dan tidak menimbulkan gejala yang bermakna sehingga termasuk ke dalam penyakit yang terabaikan. Beberapa faktor resiko masuknya cacing Soil Transmitted Helminths (STH) ke dalam tubuh manusia adalah personal hygiene yang buruk akibat tidak terbiasa memelihara kebersihan kuku tangan dan kaki dengan benar, juga kontak langsung dengan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya telur cacing Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura pada kuku petugas pengangkut sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan Bantul Yogyakarta dengan teknik Purposive sampling dan didapatkan sebanyak 24 responden, kemudian dilakukan pemeriksaan metode sedimentasi untuk melihat telur cacing di Laboratorium Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 5 (20, 8%) responden yang terinfeksi Soil transmitted helminths pada kuku tangan, dengan infeksi Ascaris lumbricoides (16, 7%) dan Trichuris trichiura (4, 2%) dan sebanyak 1 (4, 2%) responden yang terinfeksi Trichuris trichiura (4, 2%) pada kuku kaki. Hasil uji chi-square menunjukan tidak ada hubungan signifikan kejadian infeksi cacing dengan personal hygiene, APD dan masa kerja.