Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah menyebabkan kerugian yang luar biasa, baik dari aspek ekologi, ekonomi dan sosial budaya. Penelitian ini menggali kecendrungan kebakaran hutan dan lahan dengan pendekatan spasial dan penyebab kebakaran hutan dan secara empiris serta alternatif pengendaliannya. Metode yang digunakan perangkat lunak SIG, yaitu ArcGIS for Desktop 10.3. 1 yang disediakan oleh Environmental Systems Research Institute (ESRI), wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hotspot berkorelasi positif, semakin dekat dengan jaringan jalan, intensitas atau jumlah kejadian kebakaran akan semakin besar, dan kecendrungan kebakaran hutan dan lahan berbentuk acak dari waktu ke waktu yang disebabkan oleh adanya pembukaan lahan-lahan baru untuk kepentingan perladangan. Penyebab kebakaran hutan dan lahan adalah aktivitas perladangan, akses jalan dan iklim. Alternatif Pengendalian Kebakaran Hutan berbasis Kemitraan, yaitu membangun kerjasama dengan kelompok masyarakat peladang sistem “Pembukaan Ladang Terkendali”, melibatkan parapihak yakni aparat desa, aparat kecamatan dan aparat kepolisian setempat serta KPHP.