Dua persepsi terkait pembelajaran berbasis konstruktivisme dan pembelajaran berbasis behaviorisme melahirkan variasi pada jenis model pembelajaran dengan argumen kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang berpengaruh secara langsung terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir peserta didik berdasarkan klasifikasi dari Hillocks dan Shulman yakni substantive, mechanical-syntactic, formal-rhetorical, dan combine mechanical-formal. Metode penelitian menggunakan studi kualitatif dengan menganalisis jawaban peserta didik yang telah melalui pembelajaran aljabar dasar dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Hasil analisis diperoleh temuan kemampuan berpikir peserta didik yang ditinjau dari jenis kemampuan berpikir, yaitu peserta didik menggunakan kemampuan berpikir substantive dan mechanical-syntactic dalam menyelesaikan masalah/soal yang diberikan oleh pendidik, kemudian permasalahan pengetahuan awal (prior knowledge) muncul dalam tahapan penyelesaian soal peserta didik, ketiadaan (lupa/tidak tahu) pengetahuan awal menjadikan beberapa soal yang diberikan menemui hasil yang keliru meskipun peserta didik menggunakan salah satu dari dua kemampuan berpikir tersebut (substantive, mechanical-syntactic). Implikasi dari masalah tersebut, peserta didik harus diupayakan melakukan peninjauan ulang (looking back) atas uraian jawaban yang telah dia kerjakan, dengan menganalisis jawaban dari pengetahuan lain (pengetahuan awal) yang mungkin ada dalam tahapan jawabannya.