Pendidikan dan pembelajaran sastra di sekolah, sebagai bagian tak terpisahkan dari gerak pembangunan manusia Indonesia, memiliki peran strategis. Sifat pembelajaran sastra yang menekankan pada sisi humanistik, dipandang tepat untuk dijadikan wahana bagi usaha pengaktualisasian nilai-nilai kearifan lokal. Dengan melakukan adaptasi-adaptasi, nilai kearifan lokal menjadi bersesuaian dengan konteks kekinian. Pembelajaran sastra di sekolah, dengan demikian, harus dimaksimalkan untuk membekali siswa agar dapat mengembangkan aspek nilai intelektual, moral, dan sosial. Salah satu upaya inovatif yang dapat dilakukan adalah menekankan aspek karakter melalui eksplorasi nilai kearifan lokal. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh formulasi rancangan konsep dasar (filosofis) model adaptasi nilai kearifan lokal dalam pengembangan pembelajaran sastra. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa adaptasi dilakukan dengan penggunaan kearifan lokal sebagai sumber dan media pembelajaran; serta membuat komponen bangunan sastra karya kreatif dengan siswa. Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran yang: kreatif, inovatif, koperasi, demokratis, dan kontekstual; bergantung pada nilai kearifan lokal yang memiliki fleksibilitas makna kontekstual; serta prosedur pembelajaran dengan tahapan orientasi, eksplorasi, penciptaan dan aktualisasi, presentasi, dan evaluasi.