Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui model aktual pendidikan iman anak dalam keluarga di paroki Salib Suci Gudang Arang, mengkaji dan menganalisisnya sebagai acuan untuk menghasilkan sebuah model yang baru. Adapun model yang cocok untuk pendidikan iman anak demi bertumbuhnya perilaku altruistik adalah yang berbasis Familiaris Consortio dari Paus Yohanes Paulus II. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan 30 informan yang terdiri atas orangtua, anak-anak, komisi keluarga keuskupan Agung Merauke, seksi keluarga paroki dan keluarga senior yang menjadi contoh (panutan). Hasil temuan adalah bahwa para orangtua tidak menjalankan peran utamanya dalam mendidik iman anak karena mereka tidak mengetahui polanya dan tidak mendapatkan pendampingan yang menjadi hak mereka sebagai bekal untuk mendidik iman anak. Untuk itu diperlukan sebuah model yang dapat membantu mereka dalam mendidik iman anak. Temuan dalam model ini adalah adanya keterlibatan dan tanggungjawab otoritas Gereja dalam merencanakan pendampingan, mengimplementasi, memonitor dan mengevaluasi melalui komisi atau seksi terkait. Dengan cara ini keluarga-keluarga katolik akan dapat menjalankan perannya secara baik sebagai pendidik pertama dan utama bagi iman anak sehingga bertumbuh perilaku altruistiknya yang dibuahkan dalam keikhlasan berbagi, solider dan rela berkorban.