Gangguan mental emosional merupakan salah satu bentuk masalah psikososial, yaitu masalah kejiwaan yang mempunyai timbal balik akibat adanya perubahan sosial yang ada di masyarakat. Upaya identifikasi dan penanganan masalah psikososial harus dilakukan mulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama (Puskesmas) sesuai dengan kapasitasnya. Dalam hal ini, Puskesmas dapat menggandeng mitra (kader kesehatan jiwa) untuk mengoptimalkan perannya, dengan memberikan edukasi atau pelatihan yang sesuai bagi para kader. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran kader kesehatan dalam manajemen masalah psikososial dengan dengan memberikan pelatihan tentang hipnosis lima jari. Desain penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel berjumlah 16 orang kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pakis, yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan kader sebelum dan sesudah pelatihan tentang hipnosis lima jari (nilai p< 0, 05). Diharapkan kader yang mengikuti pelatihan dapat menjadi pioner di lingkungannya dan mampu membagi pengetahuannya kepada kader kesehatan lain yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pakis. Peran serta kader dalam menerapkan teknik hipnosis lima jari dapat menjadi langkah penanganan awal terhadap masalah psikososial di masyarakat, sekaligus sebagai langkah prevensi terhadap timbulnya gangguan jiwa.