Kemacetan lalu lintas yang terjadi di Jabodetabek sudah sangat mengganggu aktifitas penduduk sekitar. Hal tersebut dapat disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan penduduk di wilayah metropolitan yang merupakan wilayah berskala besar dengan jumlah penduduk 21 juta jiwa. Selain itu, masalah transportasi di perkotaan dapat disebabkan pula oleh pengguna moda jalan yang mencapai 72% dari seluruh kumpulan moda yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji efektifitas rute perjalanan (biaya dan waktu) sarana angkutan umum pada sistem transportasi terpadu dan mengembangkan sistem transportasi terpadu agar dapat meminimalkan kemacetan lalu lintas di perkotaan, sehingga meningkatkan peran transportasi terpadu dalam pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat lebih optimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang utama. Untuk mendapatkan sampel yang dapat menggambarkan populasi, maka dalam penentuan sampel penelitian ini digunakan rumus Slovin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa angkutan kota merupakan salah satu angkutan yang dipilih masyarakat untuk melakukan mobilisasi sebelum dan setelah menggunakan kereta api, alasan masyarakat lebih menggunakan angkutan kota untuk perpindahan moda yaitu karena akses mudah dan tidak ada pilihan untuk menggunakan angkutan lain.