Permasalahan stunting menjadi perhatian khusus pemerintah saat ini. Pemerintah berkoordinasi dengan lintas sektor salah satunya adalah Perguruan Tinggi dalam upaya penurunan angka stunting menjadi 14% pada tahun 2024. Salah satu faktor terjadinya stunting adalah kekurangan gizi yang terjadi pada 1000 Hari Pertama Kelahiran. Dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis terdapat sumber makanan lokal yang sangat berpotensi meningkatkan gizi anak yaitu Ikan Bandeng di Desa Sesua Kabupaten Malinau. Namun, penyajian ikan sebagai makanan kurang diminati oleh anak. Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya informasi kepada ibu tentang kebutuhan gizi pada anak dan pengolahan makanan yang bergizi dari potensi lokal tetapi menarik minat makan pada anak. Sehingga pelaksanaan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan meningkatan pengetahuan ibu tentang gizi pada anak dan keterampilan dalam membuat makanan olahan ikan yang menarik untuk anak. Pelatihan diawali dengan memberikan edukasi kepada ibu tentang kebutuhan gizi pada anak dan kandungan gizi pada Ikan Bandeng sebagai makanan tambahan. Selanjutnya pelatihan dilakukan dengan metode demonstrasi menggunakan alat dan bahan yang disiapkan. Hasil pelatihan ini memperlihatkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan Ibu tentang kebutuhan gizi anak serta keterampilan dalam membuat makanan olahan ikan yang menarik sebagai makanan tambahan anak. Dalam evaluasi hasil kegiatan terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu tentang gizi dan makanan tambahan dengan olahan ikan.