[PDF][PDF] Pelatihan Pengolahan Sagu Di Hutan Alam Secara Tradisional Untuk Meningkatkan Nilai Ekonomi Masyarakat Kampung Puragi Distrik Metemani Kabupaten …

I Irnawati, ARH Nurhidaya… - … Dan Pengabdian Pada …, 2021 - repository.ummetro.ac.id
I Irnawati, ARH Nurhidaya, A Histiarini
Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat, 2021repository.ummetro.ac.id
Abstrak Masyarakat adat Kampung Puragi Distrik Metemani merupakan masyarakat lokal
yang mengolah pati sagu secara tradisional serta pemanfaatannya masih terbatas sebagai
pangan pokok masyarakat tertentu yang memiliki potensi pohon sagu (Metroxylon sp) yang
luas. Namun luas arealnya masih belum di ketahui serta belum ada data real tentang
potensi dan pemanfaatan secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat adat kapung
puragi. Tujuan pengabdian ini adalah membahas sejauh mana potensi dan pemanfaatan …
Abstrak
Masyarakat adat Kampung Puragi Distrik Metemani merupakan masyarakat lokal yang mengolah pati sagu secara tradisional serta pemanfaatannya masih terbatas sebagai pangan pokok masyarakat tertentu yang memiliki potensi pohon sagu (Metroxylon sp) yang luas. Namun luas arealnya masih belum di ketahui serta belum ada data real tentang potensi dan pemanfaatan secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat adat kapung puragi. Tujuan pengabdian ini adalah membahas sejauh mana potensi dan pemanfaatan sagu secara tradisional oleh masyarakat suku adat Kampung Puragi Distrik Metemani Kabupaten Sorong Selatan serta peran masyarakat adat dalam mengolah sagu secara tradisional untuk meningkatkan social perekonomian masyarakat lokal. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah sosialisasi dalam bentuk penyuluhan pengolahan sagu secara tradisional dan secara modern di Kampung Puragi Distrik Metemani. Hasil yang di dapat dari kegiatan ini adalah kampung puragi dipengaruhi oleh adat istiadat warganya mulai dari perkawinana, perselisihan serta kepemilikan hak ulat tanah adat. Luas hutan sagu alam kampung Puragi adalah 2.800 Ha serta proses pemanenan dan pengolahan sagu oleh masyarakat adat masih secara tradsional yaitu memotong batang sagu menjadi beberapa bagian (tual) dengan ukuran 1, 2 meter, kulit batangnya dilepas, lalu ditotok menjadi halus kemudian diangkut denkat sumber air untuk dicuci/diremas dengan air untuk mendapatkan pati sagu atau tepung sagu yang halus terpisah dari pengendapan air remasan sagu. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah berdasarkan hasil survey potensi di duga bahwa hutan sagu alam masih sangat tinggi mencapai 363.520 Pohon serta pengolahan pati sagu secara tradisional masih sangat sederhana menggunakan bahan alam
repository.ummetro.ac.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果