Lingkungan pedesaan memiliki fasilitas dan layanan kesehatan yang minimal bagi masyarakat desa. Solusi terbaik untuk masalah ini adalah menggerakkan kemandirian dari masyarakat desa, terutama dalam menghadapi kasus kegawatdaruratan kesehatan. Masyarakat membutuhkan pembinaan kemandirian mengingat masyarakat masih seringkali panik dan berujung pada keterlambatan penanganan sehingga berakibat fatal. Tujuan kegiatan ini untuk menyiapkan masyarakat yang tanggap dan cekatan dalam kondisi kegawatdaruratan. Metode yang digunkan dalam pengadian masyarakat ini yaitu sosilisasi, demostrasi, simulasi dan mitra pendampingan. Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 25 masyarakat di Kelurahan Duren Sawit Kecamatan Leksono Kabupaten Wonosobo. Hasil pengabdian masyarakat menunjukan bahwa 82% peserta pelatihan dan sosialalisasi mempunyai pengetahuan yang baik dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan, masyarakat mampu memerikan pertolongan pertama dalam kondisi kegawatan terutama pada penangan gigitan serangga berbisa, jatuh dari ketinggian perolongan pada kasus tersedak serta ketepatan identifikasi korban. Kegiatan pelatihan efektif meningkatkan penegetahuan dan keterampilan masyarakat dalam penanganan kegawatan, diperlukan pendampingan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan pemahaman dan penerapan penangan kegawatan dalam kehidupan sehari–hari.