Minyak mawar merupakan salah satu produk minyak bunga yang memungkinkan diproduksi di Indonesia dengan kualitas ekspor. Manfaat dari minyak mawar adalah untuk parfum, kosmestik, dan obat-obatan. Minyak mawar dapat diproduksi dengan menggunakan metode diantaranya maserasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui rendemen minyak atsiri mawar merah (Rosa damascena) dan komponen minyak atsiri yang terambil dengan etanol dan n-heksana. Bahan baku yang digunakan berupa mahkota bunga mawar sebanyak 50 gram yang dipotong kecil-kecil, kemudian direndam dalam pelarut dengan perbandingan 1: 3. Pelarut yang digunakan yaitu etanol dan n-heksana. Proses maserasi dilakukan dengan pengadukan selama 1 menit secara manual pada suhu ruang dan didiamkan selama 12 jam di tempat tertutup dan gelap (tanpa terkena cahaya). Hasil maserasi berupa ekstrak mawar dipisahkan dengan cara penyaringan dan pemerasan bunga. Filtrat yang mengandung minyak bunga mawar dievaporasi dengan rotary vacuum evaporator. Maserasi menggunakan etanol pada suhu 60ºC selama 20 menit, sedangkan maserasi menggunakan n-heksana pada suhu 55 ºC selama 10 menit. Minyak atsiri hasil maserasi bunga mawar merah dilakukan uji GC-MS. Komponen utama minyak atsiri dari bunga mawar dengan pelarut etanol dan pelarut n-heksana secara berurutan adalah phenyl ethyl alcohol (2, 73%) dan (31, 69%). Rendemen hasil maserasi minyak bunga mawar dengan pelarut etanol adalah 8, 76%, sedangkan pelarut n-heksana menghasilkan 0, 34%.