Wanita yang telah mengalami menopause berisiko tinggi 5, 6 kali mengalami osteoporosis. Salah satu faktor resiko yaitu kurang olahraga yang akan menghambat proses pembentukan massa tulang (osteoblast) dan kepadatan massa tulang akan berkurang. Pembentukan massa tulang dapat dipacu oleh otot yang terjadi jika semakin banyak gerak dan olahraga. 9 dari 10 orang wanita pra menopause di Dusun Sentikan merasakan kualitas hidup sedang dan 80% wanita tersebut mengatakan jarang berolahraga, 60% berkurang kemampuan fisiknya dan tidak mengetahui pencegahan osteoporosis dengan berolahraga secara rutin. Oleh karena itu, tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang osteoporosis dan pencegahannya serta mengubah perilaku menjadi lebih sehat dengan senam pencegahan osteoporosis pada masa menopause. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan adalah participatory learning action (PLA) dengan pendidikan kesehatan yaitu penyuluhan dan sosialiasi. Instrumen pengukuran efektifitas kegiatan menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan dan tes keseimbangan. Hasil kegiatan yang dicapai adalah peningkatan soft skill yaitu pengetahuan setelah diberikan penyuluhan dimana rerata nilai meningkat sebesar 20 dan hard skill yaitu kemampuan untuk melakukan senam pencegahan osteoporosis pada masa menopause. Hasil tes keseimbangan menunjukkan bahwa mayoritas wanita pra menopause di Dusun Sentikan memiliki keseimbangan tidak normal.