Metode stabilisasi tanah gambut berserat merupakan salah satu metode yang terus dikembangkan untuk memperbaiki sifat fisik maupun sifat teknisnya. Bahan stabilisasi yang lebih ramah lingkungan berupa campuran kapur CaCO3 dengan abu sekam padi merupakan salah satu admixture yang dapat memperbaiki sifat fisik dan teknis tanah gambut beserat dalam mendukung beban yang bekerja diatasnya. Hanya saja, stabilisasi yang dilakukan masih belum memperhatikan pengaruh filtrasi air dari lingkungan sekitarnya terhadap perubahan perilaku tanah gambut yang distabilisasi; dengan demikian percobaan yang dilakukan di laboratorium kurang menyerupai kondisi nyata dilapangan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh filtrasi air terhadap tanah gambut yang distabilisasi dengan memodelkan kondisi lapangan di laboratorium yaitu dengan cara meletakkan tanah gambut yang distabilisasi diantara tanah gambut kondisi intial yang kadar airnya dijaga konstan. Prosentase admixture yang digunakan adalah 5%, 10%, 15% dan 20% dari γt gambut initial. Perubahan sifat fisik gambut stabilisasi diuji pada usia stabilisasi 10 hari, 20 hari dan 30 hari. Hasil pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa nilai γt, Gs dan pH gambut yang distabilisasi meningkat, sedangkan wc, e, dan Oc menurun. Dari hasil uji laboratorium dapat disimpulkan bahwa gambut yang distabilisasi dengan 15% adxmiture memberikan hasil yang optimum.