Permasalahan anemia masih menjadi masalah signifikan pada remaja putri, khususnya remaja putri di pondok pesantren. Defisiensi asupan gizi dan minimnya pengetahuan kesehatan menyebabkan penyakit anemia cenderung dialami oleh remaja putri di pesantren. Kasus ini berbanding terbalik dengan realita remaja putri yang tidak tinggal di asrama cenderung lebih sadar terhadap kebutuhan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penyuluhan terhadap pengetahuan tentang anemia defisiensi besi pada remaja putri di Pondok Pesantren Hafal Quran Metro. Penelitian menggunakan metode quasi experiment design dengan pre-post test design without control. Sampel yang digunakan untuk teknik pengumpulan data dengan accidental sampling yang berjumlah 11 orang. Mayoritas remaja yang menjadi responden adalah remaja akhir usia 17-20 tahun sebanyak 91% dengan pendidikan SMA sebanyak 55%. Hasil penelitian menunjukkan pada prapenyuluhan, remaja putri dengan skor pengetahuan sedang sebanyak 9 orang (81.8%) dan rendah sebanyak 2 orang (18.2%). Sementara itu, hasil pasca-penyuluhan menunjukkan remaja dengan pengetahuan tinggi sebanyak 9 orang (81.8%) dan pengetahuan sedang sebanyak 2 orang (18.2%). Uji Wilcoxon menunjukkan bahwa penyuluhan tentang anemia defisiensi besi efektif meningkatkan pengetahuan remaja di Pondok Pesantren Hafal Quran Metro dengan p-value 0.003. Dengan demikian, kegiatan penyuluhan berdampak signifikan meningkatkan pengetahuan kesadaran pentingnya pencegahan anemia pada remaja putri di pondok pesantren.