Relasi kekuasaan tergambar dalam Biografi Nommensen, khususnya dalam cerita “Nommensen Bertemu Raja Panggalamei”. Cerita tersebut merupakan bagian dari Buku biografi Nommensen tahun 2004 karya Patar Pasaribu dalam Bab 21, yang ditulis dengan menggabungkan puisi dan cerita naratif yang menggambarkan hubungan antara seorang misionaris bernama Nommensen dan Raja Panggalamei. Cerita ini mengungkapkan beberapa gagasan yang berfokus pada dominasi relasi kekuasaan, perjumpaan pengaruh atau hegemoni kekuasaan, dan juga kesejajaran komunikasi. Dominasi kekuasaan yang seharusnya dimiliki sepenuhnya oleh Raja Panggalamei, baik dari segi kekuasaan maupun pengaruh, justru mengalami ketakutan karena beberapa faktor terhadap Nommensen. Kajian ini merupakan penelitian kesusastraan khusus pada masa penjajahan Belanda yang secara khusus membahas tentang pengaruh Nommensen terhadap eksistensi dan keadaban orang Batak.