Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan profil literasi sains peserta didik pada fenomena pemanasan global yang terjadi di Kota Semarang. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 10 Semarang sebagai sekolah yang lokasinya dekat dengan salah satu sumber pemanasan global dan SMP Negeri 21 Semarang sebagai sekolah yang jauh dari fenomena tersebut. Metode yang digunakan adalah mixed method squential explanatory design dengan menggunakan instrumen tes, angket dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis dan diinterpretasi menggunakan deskriptif-kuantitatif kemudian ditarik simpulan. Berdasarkan analisis diketahui bahwa profil atau gambaran literasi sains peserta didik terhadap fenomena pemanasan global antara sekolah yang dekat dan jauh terdapat perbedaan. Hal tersebut ditunjukkan bahwa nilai rerata literasi sains peserta didik di sekolah yang dekat dan jauh masing-masing adalah 44, 41% dan 61, 91%, yang termasuk kriteria kurang sekali dan cukup. Hal tersebut mengindikasikan bahwa lokasi sekolah tidak mempengaruhi literasi siswa pada fenomena pemanasan global yang terjadi.