Diabetes ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah, dan perubahan yang progresif terhadap struktur histopatologi pankreas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar glukosa darah dan perubahan ultrastruktur sel beta pada jaringan pankreas tikus percobaan yang diinduksi dengan senyawa aloksan. Sebanyak 10 ekor tikus putih jantan strain Spraque Dawley umur dua bulan telah digunakan dalam penelitian ini. Tikus percobaan dibagi dalam dua kelompok perlakuan, yaitu (1) kelompok kontrol negatif (K-), dan (2) kelompok positif induksi aloksan (diabetes mellitus= DM). Tikus diinduksi aloksan dosis tunggal 120 mg/kg bb intraperitoneal. Kadar glukosa darah tikus diperiksa pada hari ke 0, 4, 7, 14, 21 dan 28. Pada akhir penelitian, semua tikus percobaan diterminasi dengan cara dislocatio os cervical. Segera setelah tikus mati, jaringan pankreas diambil untuk dilakukan pewarnaan dengan imunohistokimia, dan pengamatan ultrastruktur dengan mikroskop elektron transmisi. Hasil penelitian menunjukkan tikus yang diinduksi aloksan, mengalami kerusakan sel beta dan jumlahnya berkurang serta dikarakterisasi dengan kadar glukosa darah yang meningkat (hiperglikemia). Gambaran ultrastruktur pankreas kelompok tikus DM menunjukkan sekretori granula insulin berkurang, pertautan antara sel asinar dengan pulau Langerhans lepas, membran mitokondria bocor (rupture), mitokondria kehilangan struktur kristae, dan inti sel beta mengalami kariopiknotis.