Science learning focuses on students' direct experience through scientific activities. The purpose of this study was to determine the effect of problem-based learning (PBL) and guided inquiry learning model (GIL) on science process skills (SPS) in science subjects in class VII SMP Negeri 14 Kendari. The research method used is quasiexperimental. The PBM model is taught in the experimental class, namely class VII with 34 students and the PIT model is taught in class VII with 35 students. KPS data collection techniques through observation during the implementation of learning. Data analysis using SPSS with independent sample t test. The results of data analysis showed tcount= 28,628> ttable= 1.996, so it can be said that the PBM model students had a significant effect compared to the PIT model on the science process skills of class VII SMP Negeri 14 Kendari.

Abstrak. Pembelajaran sains menitikberatkan pada pengalaman langsung siswa dalam belajar melalui aktivitas saintifik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah (PBM) dan model pembelajaran inquiri terbimbing (PIT) terhadap keterampilan proses sains (KPS) pada mata pelajaran IPA di kelas VII SMP Negeri 14 Kendari. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental. Model PBM diajarkan pada kelas eksperimen yaitu kelas VIIE dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang dan model PIT diajarkan pada kelas kontrol yaitu kelas VIIf dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang. Teknik pengumpulan data KPS melalui observasi saat pelaksanaan pembelajaran. Analisis data menggunakan bantuan SPSS dengan uji independent sample t test. Hasil analisis data menunjukkan t-hitung= 28,628> t-tabel= 1,996, sehingga dapat disimpulkan bahwa model PBM berpengaruh signifikan dibanding model PIT terhadap keterampilan proses sains siswa kelas VII SMP Negeri 14 Kendari.