Peran yang kompleks dari perawat dalam pelayanan keperawatan mengharuskan adanya penyegaran secara berkala untuk menjaga motivasi dalam memberikan pelayanan yang penuh perhatian, sehingga diperlukan pendampingan untuk membangkitkan semangat dan memotivasi serta mengingatkan perawat akan panggilan dan makna dari profesinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendampingan spiritualitas SFIC terhadap motivasi kerja dan perilaku caring perawat di unit rawat inap. Metode penelitian Quasi Eksperimen Control Group Pretest Postest Design, penentuan kelompok kontrol dan intervensi dengan total Sampling. Hasil Uji Paired T-test menunjukan p= 0,001, ada perbedaan motivasi kerja perawat pretest dan postest pendampingan spritualitas SFIC pada kelompok intervensi, sedangkan pada kolompok kontrol tidak ada perbedaan motivasi kerja perawat pretest dan postest p= 0,239. Hasil Uji Paired T-test diperoleh p= 0,001, ada perbedaan perilaku caring perawat pretest dan postest pendampingan spritualitas SFIC pada kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan p= 0,360. Hasil Uji Independent T-tes menunjukan ada perbedaan yang signifikan rata-rata motivasi kerja antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol pada data posttest p= 0.001, ada perbedaan yang signifikan rata-rata perilaku caring antara kelompok intervensi dengan kelompok control pada data posttest p= 0.0001. Hasil Uji Ancova menunjukan ada pengaruh yang signifikan metode intervensi (pendampingan spritualitas SFIC) terhadap kenaikan motivasi kerja perawat (p value 0,001) dan perilaku caring perawat (p value 0,001) setelah dikontrol oleh variabel konfounding. Kesimpulannya, spiritualitas dalam diri seseorang memiliki peran penting dalam memotivasi diri dan tercermin dalam perilaku caring saat memberikan pelayanan keperawatan. Saran pendampingan spritualitas dapat diselenggarakan sebagai salah satu kegiatan dalam program diklat Rumah Sakit.