Fakta nyata dalam proses pembelajaran, yaitu kurangnya rasa ingin tahu dan rendahnya kemampuan analogi mahasiswa dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran mahasiswa masih bergantung kepada dosen sehingga apabila mahasiswa diberikan soal yang berbeda konten dengan contoh soal maka mahasiswa merasa kebingungan untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Hal ini menyebabkan mahasiswa tidak mampu mengembangkan rasa ingin tahu dan kemampuan analoginya karena selalu terpaku dengan dosen. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan sebuah pendekatan dalam proses pembelajaran yang mampu membangun rasa ingin tahu dan kemampuan analogi mahasiswa, salah satunya yaitu pendekatan saintifik berbasis kearifan lokal. Hal ini dapat membantu mahasiswa dalam meningkatkan pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran dengan kegiatan mengamat, menanyam mengumpulkan informasi, menalar (mengasosiasi) dan mengkomunikasikan.