Ledakan Matahari atau flare terjadi akibat adanya pelepasan energi magnetik di suatu daerah aktif. Energi bebas tersebut dihasilkan akibat adanya arus listrik yang mengalir di struktur korona daerah aktif. Pada daerah aktif penghasil ledakan Matahari, sistem arus listrik dan medan magnetnya terbentuk sedemikian rupa sehingga energi magnetiknya terakumulasi di daerah tertentu. Oleh karena itu, pemahaman akan karakteristik sistem kelistrikan dan kemagnetan daerah aktif penghasil ledakan Matahari sangat penting dikuasai agar prakiraan ledakan Matahari dapat dilakukan. Dengan menggunakan data medan magnet fotosfer dari Spaceweather HMI AR Patch (SHARP), kami melakukan analisis terhadap NOAA 12017 yang menghasilkan banyak ledakan Matahari, termasuk kelas M dan X pada bulan Maret 2014. Kami menunjukkan bagaimana cara menurunkan parameterparameter kelistrikan dan kemagnetan pada daerah aktif ini sepanjang periode ledakan Matahari tanggal 27-29 Maret 2014. Kami menemukan bahwa arus listrik vertikal pada daerah aktif ini menjadi semakin tidak netral menjelang terjadinya ledakan Matahari. Kami juga menemukan bahwa banyak ledakan Matahari terjadi pada awalnya di daerah dengan akumulasi energi yang tinggi, yakni di daerah dengan medan magnet yang tergeser dengan kuat akibat kemunculan fluks baru. Hasil ini menunjukkan bahwa NOAA 12017 dapat diidentifikasi sebagai penghasil ledakan Matahari, bahkan sebelum ledakan Matahari terjadi berdasarkan karaketeristik sistem arus dan konfigurasi medan magnetnya.