Analisis Wacana Kelas dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Pelaksanaan Debat Kelas X SMA Negeri 09 Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2019

TRM Handayani, A Trianto, R Ariesta - Jurnal Ilmiah KORPUS, 2020 - ejournal.unib.ac.id
TRM Handayani, A Trianto, R Ariesta
Jurnal Ilmiah KORPUS, 2020ejournal.unib.ac.id
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan analisis wacana kelas dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia pada pelaksanaan debat kelas X SMA Negeri 09 Kota
Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data pada
penelitian ini menggunakan catatan lapangan observasi. Sumber data pada penelitian ini
yaitu guru dan siswa pada pelaksanaan debat. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah teknik observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini:(1) pentranskripsian …
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan analisis wacana kelas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada pelaksanaan debat kelas X SMA Negeri 09 Kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini menggunakan catatan lapangan observasi. Sumber data pada penelitian ini yaitu guru dan siswa pada pelaksanaan debat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini:(1) pentranskripsian data,(3) pengkodean data,(4) pengklasifikasian data,(5) penyimpulan data. Hasil penelitian ini dalam wacana kelas terdapat empat pola dalam peristiwa tutur pembelajaran yaitu Teacher Structuring terdapat delapan peristiwa diantaranya: tindak menyatakan, rasa syukur, ungkapan pujian, ungkapan kepuasan, tindak berusaha, tindak mendikte, penanaman kebiasaan tertib dan penumbuhan ketertiban menyusun pertanyaan. Teacher Soliciting terdapat tiga puluh satu peristiwa diantaranya: tindak memberitahukan, memperkirakan, menegaskan, menyimpulkan, meyakini, rasa eling, ungkapan pemberian maaf, menjanjikan, mengajak, menjamin, memerintah, membatasi, menuntun, mensyaratkan, meminta, mengajak, mengundang, menasihati, mengingatkan, membolehkan, mengizinkan, menoleransi, kebiasaan sopan, menyusun jawaban, menyatakan pendapat, memberikan komentar, bekerja sama secara berpasangan, bekerja sama secara klasikal dan rasa yakin. Learner Responding terdapat peristiwa tindak menolak dan Teacher Reacting terdapat dua belas peristiwa diantaranya: tindak menyetujui, mengakui, ungkapan kekhawatiran, ungkapan kekecewaan, permintaan maaf, mengancam, menginstruksi, memperingatkan, bertanya, menyarankan, kebiasaan disiplin, dan rasa berani.
ejournal.unib.ac.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果