Pulau Lombok memiliki potensi dalam industrialisasi lobster. Aspek makanan alami larva perlu dipahami untuk mendukung pembenihan lobster. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis makanan alami dalam lambung dan mikrohabitat lobster pasir (Panulirus homarus) fase Puerulus. Cairan lambung dari sepuluh ekor Puerulus dianalisis dengan metode analisis plankton. Makanan alami di mikrohabitat dikoleksi dengan menyaring seratus liter air laut dari alat tangkap dengan jaring plankton. Makanan alami dalam lambung meliputi fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton terdiri atas satu kelas yaitu bacillariophyceae, tiga ordo yaitu rhabdonematales; naviculales; fragilariales; dan tiga spesies yaitu: Grammatophora marina, Navicula cancellata, dan Synedra radians. Zooplankton terdiri atas kelas oligothriceae ordo choreotrichi spesies Tintinnopsis lobiancoi. Makanan alami di mikrohabitat juga terdiri atas fitoplankton dan zooplankton. Struktur komunitas fitoplankton terdiri atas enam kelas; 26 ordo; dan 39 spesies, sedangkan komunitas zooplankton terdiri atas 10 kelas; 10 ordo; dan 20 spesies. Indeks keanekaragaman makanan alami dalam lambung sebesar 1, 39. Rata-rata nilai kelimpahan, indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi fitoplankton, serta zooplankton di mikrohabitat berturut-turut 65.744 sel/50 mL; 3, 03; 0, 82; 0, 08; serta 182 sel/50 mL;