Saat ini antibiotik dianggap sebagai polutan lingkungan karena efek yang tidak diinginkan untuk kesehatan manusia dan juga lingkungan, diantaranya adalah limbah antibiotik tetrasiklin hidroklorida. Sedangkan disisi lain, ampas tebu merupakan limbah pertanian yang tidak memiliki nilai ekonomis. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mempelajari karakteristik arang aktif dari ampas tebu dan penggunaan ampas tebu sebagai arang aktif termodifikasi kitosan dengan menggunakan metode kolom sehingga dapat mengetahui variasi tinggi adsorben, laju alir, dan keasaman larutan dalam kemampuan adsorben ampas tebu mengadsorpsi tetrasiklin hidroklorida. Ampas tebu melalui proses karbonasi menggunakan furnance pada suhu 350 C sampai terbentuk arang. Proses selanjutnya, yaitu aktivasi menggunakan asam fosfat 2 M dan dibandingkan berdasarkan SNI 06-3730-1995 mengenai arang aktif teknis. Penentuan gugus fungsi menggunakan Fourier Transform Infra Red, morfologi adsorben menggunakan Scanning Electron Microscope, dan kristalinitas menggunakan X-Ray Diffraction. Konsentrasi tetrasiklin hidroklorida sebelum maupun sesudah adsorpsi diukur memakai spektrofotometer UV-Vis. Hasil penyerapan terbaik pada proses adsorpsi terdapat pada tinggi adsorben 14 cm (99%), laju alir 0, 5mL/menit (92%), dan pH 4 (93%). Metode kolom dapat menjadi alternatif pilihan yang cocok untuk proses adsorpsi dengan hasil penyerapan lebih dari 93%.