Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dakwah kultural dalam tradisi maantar jujuran pada masyarakat suku Banjar di Samuda, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan melalui tiga cara yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumenter. Penelitian ini menemukan bahwa masyarakat suku Banjar di Samuda memahami dakwah tidak hanya sebatas penyampaian verbal dan pengkhususan kegiatan dakwah, tetapi juga memiliki pemahaman, dakwah dapat dilakukan secara tidak langsung dengan pendekatan kebudayaan agar mudah diterima masyarakat. Substansi pesan dakwah dalam tradisi maantar jujuran merepresentasikan masyarakat suku Banjar di Samuda, yang memandang penting keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan ritualitas dan spiritualitas beragama dengan kebutuhan sosial kemanusiaan.