Bahasan terkait pluralisme menawarkan toleransi dalam menjaga kerukunan umat beragama. Problematika garis besar penduduk Kota Palangka Raya berlatarbelakang aneka ragam suku, agama, ras, antar golongan sangat berpolemik dan menimbulkan masalah jika berada pada kondisi masyarakat yang tidak rukun.
Tujuan penulisan ini mencoba untuk mengurai sosial masyarakat individu maupun kelompok di Kota Palangka Raya yang hidup berdampingan pada suatu wilayah dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kerukunan dan toleransi antar sesama di tengahtengah perbedaan masyarakat pluralis yang mencolok. Artikel ini merupakan hasil dari sebuah penelitian kecil yang merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif. Untuk memperoleh data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Hasil temuan dapat disimpulkan bahwa interaksi umat beragama di Kota Palangka Raya sangat rukun. Keberadaan penganut Hindu Kaharingan di Kota Palangka Raya salah satunya ikut ambil bagian menjaga kerukunan umat beragama sebagai bentuk sikap responsif menghadapi persoalan kritis masyarakat yang majemuk. Konflik yang timbul akibat diferensiasi masyarakat tentu sewaktu-waktu bisa saja terjadi, namun pelaksanaan kerukunan hidup dengan mengamalkan trilogi kerukunan hidup umat beragama sebagai strategi yang dilakukan demi mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat Kota Palangka Raya yang kian dinamis seiring perkembangan zaman.