Evaluasi Keseimbangan Nutrisi Sapi Perah Betina Dewasa di UPTD Puskeswan Kota Padang Panjang

J Hendri, A Asri - Jurnal Peternakan Mahaputra, 2020 - ojs.ummy.ac.id
J Hendri, A Asri
Jurnal Peternakan Mahaputra, 2020ojs.ummy.ac.id
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap keseimbangan nutrisi sapi
perah betina dewasa di UPTD Puskeswan Kota Padang Panjang. Ternak yang digunakan
dalam penelitian ini adalah semua sapi perah betina dewasa (sudah pernah beranak)
bangsa Fries Holland yang dipelihara di kandang perbibitan UPTD Puskeswan Kota
Padang Panjang dengan status fisiologis yaitu laktasi bunting sebanyak 1 ekor, laktasi tidak
bunting sebanyak 5 ekor dan kering kandang bunting sebanyak 2 ekor. Peubah yang diukur …
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap keseimbangan nutrisi sapi perah betina dewasa di UPTD Puskeswan Kota Padang Panjang. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua sapi perah betina dewasa (sudah pernah beranak) bangsa Fries Holland yang dipelihara di kandang perbibitan UPTD Puskeswan Kota Padang Panjang dengan status fisiologis yaitu laktasi bunting sebanyak 1 ekor, laktasi tidak bunting sebanyak 5 ekor dan kering kandang bunting sebanyak 2 ekor. Peubah yang diukur dalam penelitian ini adalah konsumsi bahan kering (BK) pakan, konsumsi TDN, konsumsi protein kasar (PK) dan konsumsi kalsium (Ca). Data yang diperoleh setiap hari selanjutnya ditabulasikan berdasarkan kisaran konsumsi BK, kisaran konsumsi TDN, kisaran konsumsi PK dan kisaran konsumsi Ca sapi perah/ekor/hari untuk selanjutnya dibandingkan dengan standar dari Tabel National Research Council (NRC) 1978. Analisis dilakukan secara deskriptif. Analisis dekskriptif digunakan untuk menjelaskan keseimbangan nutrien. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) konsumsi bahan kering semua sapi laktasi dan sapi kering kandang bunting lebih tinggi dari kebutuhan, 2) konsumsi TDN dan kalsium sapi laktasi dengan produksi susu dibawah 5 kg/ekor/hari dan sapi kering kandang bunting dengan bobot badan 400 kg lebih tinggi dari kebutuhan, sedangkan konsumsi TDN dan kalsium sapi laktasi dengan produksi susu diatas 5 kg/ekor/hari dan sapi kering kandang bunting dengan bobot badan 500 kg lebih rendah dari kebutuhan dan 3) konsumsi protein kasar (PK) semua sapi laktasi dan sapi kering kandang bunting dengan bobot badan 500 kg lebih rendah dari kebutuhan, namun konsumsi PK sapi kering kandang bunting dengan bobot badan 400 kg lebih tinggi dari kebutuhan. Untuk dapat meningkatkan produktifitas sapi perah yang dipelihara, disarankan kepada pihak pengelola UPTD Puskeswan Kota Padang Panjang untuk memperbaiki imbangan pemberian hijauan dan konsentrat. Untuk mencapai imbangan 60% hijauan: 40% konsentrat, hijauan segar diberikan sebanyak 30, 78 kg/ekor/hari dan konsentrat diberikan sebanyak 20, 52 kg/ekor/hari.
ojs.ummy.ac.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果