Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran fungsi manajemen Puskesmas dalam program pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas “S” sehingga dapat menjelaskan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mengatasi kegagalan pemberian ASI Eksklusif terutama dari segi manajemen pelayanan kesehatan. Penelitian ini dengan studi kualitatif fenomenologi. Pengambilan subjek menggunakan metode purposive sampling, digunakan dalam penelitian ini adalah 7 subyek penelitian yaitu Kepala Puskesmas, Pemegang Program Gizi, Bidan Koordinator, 4 orang bidan pelaksana. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Alat yang digunakan catatan, alat perekam suara. Analisis data dengan analisa kualitatif dan dalam penyajiannya berdasarkan dari data yang terkumpul kemudian disimpulkan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ketenagaan yang melaksanakan kegiatan program pemberian ASI Eksklusif kurang, belum maksimalnya kegiatan operasional Program ASI Eksklusif kemungkinan disebabkan tersedianya dana yang kurang, sarana dan prasarana pelaksanaan program ASI eksklusif di Puskesmas belum lengkap, perencanaan khusus tentang ASI tidak ada, program ASI belum dianggap prioritas, belum mempunyai tim konselor ASI, belum melaksanakan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui secara lengkap, pelaksanaan pemantauan, kontrol, komunikasi dan motivasi masih kurang. Secara keseluruhan evaluasi program dilaksanakan di lokakarya mini untuk melihat standar pelayanan minimalnya tercapai atau tidak serta ada sistem pelaporan. Disarankan untuk membentuk tim konselor ASI yang telah mendapatkan pelatihan, mengembangkan perencanaan terkait Program ASI Eksklusif secara terperinci, mengembangkan sarana dan prasarana pelaksanaan program ASI eksklusif di Puskesmas, dan memanfaatkan bantuan alat yang sudah diterima. Peningkatan fungsi pemantauan, kontrol, komunikasi dan motivasi yang masih kurang.