Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk metafora dan makna dalam kebudayaan Jawa pada puisi Kukusan dalam antologi puisi Ibu Menanak Nasi hingga Matang Usia Kami karya Emi Suy. Penelitian ini menggunakan pendekatan stilistika. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pembacaan semiotik tingkat pertama yaitu heuristik. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah pembacaan semiotik tingkat kedua yakni hermeneutik. Data penelitian ini dari penggalan puisi kukusan yang terdapat majas metafora bermakna kebudayaan Jawa dalam antologi puisi Ibu Menanak Nasi hingga Matang Usia Kami karya Emi Suy. Hasil penelitian ini metafora nasi sebagai entitas penting dalam kehidupan manusia di Jawa benar-benar mencerminkan betapa besar peran ibu dan pertumbuhan anak-anak di dalam konteks masyarakat Jawa. Dalam metafora ini, ibu diibaratkan sebagai" pencipta" nasi, karena dia yang bertanggung jawab untuk memasak, merawat, dan memberikan makanan kepada keluarganya. Ini mencerminkan peran ibu sebagai penyedia yang penuh perhatian dan tanggung jawab dalam memastikan keluarga memiliki cukup makanan. Dalam budaya Jawa, nasi bukan hanya makanan, tetapi juga simbol kehidupan. Nasi adalah makanan pokok yang memberikan energi dan nutrisi yang diperlukan untuk bertahan hidup. Dalam konteks ini, ibu berperan penting dalam memastikan keluarganya mendapatkan makanan yang cukup dan berkualitas. Penggunaan kukusan bambu sebagai cara tradisional memasak nasi menyoroti pentingnya memelihara tradisi dan budaya Jawa. Ini menggambarkan bagaimana nilai-nilai dan tradisi etnik dilestarikan oleh masyarakat Jawa, seiring dengan pengaruh modernisasi.