Guncangan Indikator Makro Terhadap Transmisi Kebijakan Moneter Pada Jalur Nilai Tukar

T Chaidir, GA Arini - Elastisitas: Jurnal Ekonomi …, 2019 - elastisitas.unram.ac.id
Elastisitas: Jurnal Ekonomi Pembangunan, 2019elastisitas.unram.ac.id
Dinamika perubahan indikator moneter dalam mekanisme transmisi kebijakan moneter,
dipedomani sebagai instrumen pengendalian sasaran akhir stabilitas harga dan nilai tukar.
 Penelitian ini bertujuan untuk menguji kelambanan waktu (time lag) yang dibutuhkan oleh
indikator inflasi, jumlah uang beredar (JUB), suku bunga sertifikat Bank Indonesia (rSBI),
dan nilai tukar (kurs), sekaligus untuk membuktikan guncangan (shock) dan respon
indikator-indikator tersebut dalam transmisi kebijakan moneter pada jalur nilai tukar di …
Abstract
Dinamika perubahan indikator moneter dalam mekanisme transmisi kebijakan moneter, dipedomani sebagai instrumen pengendalian sasaran akhir stabilitas harga dan nilai tukar.  Penelitian ini bertujuan untuk menguji kelambanan waktu (time lag) yang dibutuhkan oleh indikator inflasi, jumlah uang beredar (JUB), suku bunga sertifikat Bank Indonesia (rSBI), dan nilai tukar (kurs), sekaligus untuk membuktikan guncangan (shock) dan respon indikator-indikator tersebut dalam transmisi kebijakan moneter pada jalur nilai tukar di Indonesia. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif (post positivisme). Adapun sumber data adalah data sekunder time series dalam bentuk data bulanan selama periode 2008.1 –2016.12. Model analisis menggunakan Vector Autoregresive dan Vector Error Corection Model (VAR-VECM). Hasil pengujian perilaku data menunjukkan bahwa seluruh variabel stasioner dan berkointegrasi pada derajat 1. Mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui jalur nilai tukar membutuhkan time lag atau kecepatan sekitar 6 bulan hingga terwujudnya sasaran akhir kebijakan moneter (inflasi). Guncangan (shock) indikator makro pada jalur nilai tukar terhadap perubahan suku bunga SBI relatif lemah, sedangkan indikator nilai tukar (kurs), hanya mampu menjelaskan variasi inflasi sebesar 3, 15 persen, lebih kecil dibandingkan dengan porsi yang dapat dijelaskan oleh indikator jumlah uang beredar (JUB). Bank Indonesia sebagai otoritas moneter tertinggi, harus dapat mendeteksi volatilitas nilai tukar agar inflasi dapat dikendalikan pada tingkat yang ditargetkan dan stabil.
elastisitas.unram.ac.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果