Latar Belakang: Pertumbuhan otak sangat pesat pada bayi dan balita yang dikenal dengan istilah masa emas. Masa emas harus mendapatkan stimulasi secara menyeluruh baik kesehatan, gizi, pengasuhan, dan pendidikan. Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang perlu dilakukan untuk dapat mendeteksi secara dini adanya penyimpangan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan tumbuh kembang balita periode emas usia 12-60 bulan.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah perwakilan ibu yang memiliki balita di kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul DIY tahun 2019 berjumlah 30 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data berupa buku KIA dan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Analisis data dalam penelitian menggunakan Korelasi Kendall Tau.
Hasil: Mayoritas usia ibu antara 21 sd 35 tahun sebanyak 20 orang (66, 7%), pendidikan ibu balita mayoritas berpendidikan dasar yaitu 20 orang (66, 7%), pekerjaan ibu balita mayoritas IRT yaitu 26 orang (33, 3%). Hasil uji korelasi Kendall Tau usia ibu dengan status gizi balita adalah 0,511> 0, 05. Pendidikan ibu dengan status gizi balita 0,309> 0, 05. Pekerjaan ibu dengan status gizi balita 0,572> 0, 05. Hasil uji korelasi Kendall Tau usia ibu dengan hasil KPSP balita adalah 0,573> 0, 05. Pendidikan ibu dengan hasil KPSP balita 0,415> 0, 05. Pekerjaan ibu dengan hasil KPSP balita 0,182> 0, 05.
Simpulan: Tidak ada hubungan antara karakteristik ibu dengan tumbuh kembang balita periode emas usia 12-60 bulan.