Stres dapat mempengaruhi pola makan dan waktu istirahat seseorang. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan hormon dalam tubuh dan peningkatan asam lambung yang dapat menyebabkan terjadinya gastritis. Mahasiswa Tingkat IV Prodi Sarjana Keperawatan memiliki beban studi yang cukup banyak seperti mengikuti praktek laboratorium, pelatihan BTCLS dan menyelesaikan skripsi sehingga mudah mengalami stres. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat stres dengan gejala gastritis mahasiswa tingkat IV Prodi Sarjana Keperawatan ITEKES Bali. Desain penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi adalah mahasiswa tingkat IV Prodi Sarjana Keperawatan ITEKES Bali yang berjumlah 189 responden dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan alat ukur berupa kuesioner Kessler Psychological Distres Scale (K10) dan kuesioner gejala gastritis. Penelitian dilakukan pada tanggal 21 Februari 2022. Analisis data menggunakan Pearson Correlation. Hasil penelitian menunjukkan dari 189 responden, sebagian besar responden adalah perempuan (85, 2%), berumur 21 tahun (56, 6%). Responden yang tidak mengalami stres sebanyak 32 responden (16, 9%), stres ringan sebanyak 47 responden (24, 9%), stres sedang sebanyak 67 responden (35, 4%), dan stress berat sebanyak 43 responden (22, 8%). Sebanyak 113 responden (59, 8%) memiliki gejala gastritis dan sebanyak 76 responden (40, 2%) tidak memiliki gejala gastritis. Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan gejala gastritis mahasiswa tingkat IV Prodi Sarjana Keperawatan ITEKES Bali (r= 0.455, n= 189, p= 0.000).