Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengungkap orientasi ideologi penerjemahan yang meliputi foreignisasi dan domestikasi di dalam terjemahan trilogi novel Parvana. Untuk mengungkap ideologi penerjemahan tersebut, penelitian ini menerapkan teori appraisal yang diusulkan oleh Martin dan White (2005), dan metode penerjemahan yang digagas oleh Newmark (1988). Teori appraisal berperan untuk menganalisis penilaian yang dituangkan oleh penulis dan penerjemah melalui pilihan kata yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerjemah tetap mempertahankan penilaian penulis dengan tetap mempertahankan padanan kata yang ada di dalam TSu ke dalam TSa. Sedangkan metode penerjemahan berperan untuk mengidentifikasi orientasi suatu teks terjemahan melalui diagram V. Di samping itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa deskriptif komparatif. Sumber data yang digunakan adalah trilogi novel Parvana dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Total data yang ditemukan berjumlah 160 data yang meliputi kata, frasa, klausa dan kalimat. Hasil analisis data menyatakan bahwa orientasi ideologi penerjemahan yang cenderung diterapkan di dalam terjemahan trilogi novel Parvana adalah ideologi domestikasi. Hal ini dapat diketahui dari jumlah penggunaan sistem appraisal dan metode penerjemahan. Dari segi appraisal, penerjemah hanya mengalihkan penilaian penulis sebanyak 137 kali di dalam TSa dari total penggunaan sistem appraisal yang ada di dalam TSu yaitu sebanyak 177. Sedangkan dari segi metode penerjemahan, penerjemah cenderung menggunakan metode penerjemahan yang berorientasi terhadapa TSa yang meliputi komunikatif, bebas, dan idiomatik dengan total keseluruhan berjumlah 91 data. Dengan demikian, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa dengan menerapkan ideologi domestikasi di dalam terjemahan trilogi novel Parvana, penerjemah maupaun agensi yang menaunginya ingin menyuguhkan suatu terjemahan yang fasih atau fluently, sehingga tidak terlihat seperti karya terjemahan melainkan seperti karya aslinya.
The main goal of this research is to uncover the orientation of the translation ideology which covers foreignization and domestication in the translation of Parvana's novel trilogy. In order to uncover the translation ideology, this research applies the appraisal theory which is proposed by Martin and White (2005), and the translation method which is initiated by Newmark (1988). The appraisal theory analyses the evaluation of the author and the translator through the usage of lexicon. It aims to know how far the translator mantains the authors evaluation by maintaining the equivalence in SL into TL. Meanwhile, the translation method refers to identify the orientation of a translation text through diagram V. In addition, the method used in this study is descriptive comparative. The data source used in this research is Parvana's novel trilogy in English and Indonesian version. Total data found amounts to 160 data which includes words, phrases, clauses and sentences. The results of data analysis show that the orientation of the translation ideology tends to be applied in the translation of Parvana's novel trilogy by using domestication ideology. This can be seen from the number of uses of the appraisal system and translation methods. In terms of appraisal, the translator only divertes the author's assessment 137 times in the TL from the total use of the appraisal system on the SL with the amount 177. In terms of translation methods, translator tends to use TL-oriented translation methods which include communicative, free, and idiomatic methods with …