Bendung Air Musi Kejalo mengalami penurunan produktifitas, salah satu faktor penyebabnya adalah sedimentasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui besar laju angkutan sedimen dari bendung yang masuk pada kantong lumpur menggunakan metode Shen and Hungs dan metode Meyer Petter Muller. Kemudian merencanakan dimensi kantong lumpur dari hasil laju sedimen yang telah didapatkan. Tahapan pelaksanaan penelitian yaitu pengujian sampel sedimen, pengukuran kecepatan aliran dan dimensi saluran kemudian dilakukan perhitungan dan analisis data. Hasil perhitungan menggunakan metode Shen and Hungs, didapatkan nilai debit laju sedimen pada kantong lumpur sebesar 0, 1295 ton/hari, dan dengan metode Meyer Petter Muller sebesar 22, 4966 ton/hari. Sehingga hasil debit laju sedimen metode Meyer Petter Muller yang digunakan untuk perencanaan dimensi kantong lumpur Bendung Air Musi Kejalo. Volume kantong lumpur Bendung Air Musi Kejalo adalah 120 m3. Dimensi kantong lumpur didapatkan panjang 61 m, lebar 4 m dan kedalaman 1, 3 m. Kesimpulan penelitian ini adalah dengan dimensi kantong lumpur yang direncanakan berdasarkan volume sedimen yang didapat, kantong lumpur perlu dibilas selama 14 hari sekali agar sedimen tidak menumpuk pada kantong lumpur dan menggunakan konstruksi yaitu pasangan batu bulat dengan tipe saluran kantong lumpur berbentuk persegi dan tipe saluran induk berbentuk trapesium.