Pengolahan ubi kayu menjadi aneka produk pangan bertujuan untuk meningkatkan daya tahan bahan baku sehingga layak dikonsumsi dan memberikan nilai tambah ekonomi dalam rangka meningkatkan nilai jual ubi kayu. Peluang pengembangan industri pengolahan ubi kayu skala rumah tangga dipelajari dengan menganalisis kelayakan finansial dan nilai tambah. Pemilihan lokasi menggunakan metode purposive sampling, sementara pengambilan contoh menggunakan metode simple random sampling dan key person. Data diolah secara deskriptif kualititatif dan kuantitatif. Tahapan analisis kelayakan finansial dan nilai tambah meliputi analisis biaya produksi, penerimaan, keuntungan, efisiensi usaha (R/C dan B/C ratio), dan nilai tambah. Hasil penelitian menunjukkan industri pengolahan ubi kayu menjadi produk kripik memiliki B/C rasio 1, 7 serta rasio nilai tambah dan tingkat keuntungan berturut-turut 63, 1% dan 90, 8%. Artinya, industri keripik ubi kayu lebih efisien, layak dikembangkan, memberikan nilai tambah dan keuntungan yang lebih tinggi dari produk berupa kerupuk dan tepung mocaf. Pengolahan ubi kayu menjadi kerupuk dan tepung mocaf juga prospektif dikembangkan di Kabupaten Barito Koala karena memiliki R/C rasio lebih dari 1, 0 sehingga dapat mendatangkan keuntungan finansial.