Tuna, cakalang dan tongkol (TCT) merupakan jenis hasil tangkapan ikan yang memiliki nilai ekonomis penting dan masih terdapat peluang untuk dimanfaatkan. Salah satu sentra perikanan tuna, cakalang dan tongkol di kawasan Indonesia Barat yang terbesar adalah di Kabupaten Malang tepatnya di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Pondokdadap Sendang Biru. Jenis alat penangkapan ikan yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap tuna di perairan ini adalah pancing ulur (handline) yang dioperasikan dengan menggunakan bantuan rumpon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi sebaran daerah penangkapan (teritorial, ZEE dan laut lepas) dan bagaimana dinamika hasil tangkapannya khususnya tuna, cakalang dan tongkol. Pancing ulur mendominasi alat penangkapan ikan yang digunakan di PPP Pondokdadap, Sendang Biru tercatat sebanyak 70, 42%, sedangkan pukat cincin sebanyak 9, 82% dan pancing rawai sebanyak 19, 76%. Jenis hasil tangkapan pancing ulur terbanyak adalah cakalang dan juwana tuna. Daerah penangkapan nelayan pancing ulur yang berbasis di PPP Pondokdadap, Sendang Biru menyebar pada kawasan perairan dengan batasan antara 8º–12º LS dan 108º–115º BT atau secara geografis berada di dalam perairan teritorial, ZEE dan di laut lepas. Prosentase hasil tangkapan TCT yang tertangkap pancing ulur berdasarkan wilayah perairan seperti berikut: teritorial sebanyak 0, 63%, ZEE sebanyak 78, 68% dan di luar ZEE (laut lepas) sebanyak 20, 69%.