Penelitian ini diawali oleh faktor kondisi kualitas udara di dalam ruangan yang buruk. Sehingga dapat menyebabkan terjadinya Sick Building Syndrome (SBS) atau sindrom bangunan sakit. Tujuan peneltian ini adalah untuk mengukur gambaran kondisi kualitas udara di dalam ruangan non kumuh. Sampel pada penelitian ini adalah Kelurahan Pasteur RW6, Kecamatan Sukajadi yang dipilih berdasarkan kriteria yaitu termasuk kawasan non kumuh, serta partisipasi masyarakat yang tinggi. Metode Penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan gambaran kualitas udara di dalam ruangan pada rumah tinggal non kumuh, kelembaban berada di atas standar yang dipersyaratkan, sehingga memicu tingkat pertumbuhan jamur yang melampaui batas normal. Parameter suhu berada dalam kategori yang dipersyaratkan, namun berdasarkan hasil temuan sebagian masyarakat kurang nyaman dengan suhu ruang pada rumah tinggal. Parameter Formadehilda dan VOC berada pada batas normal, hal tersebut diindikasikan karena sebagian besar masyarakat tidak menggunakan produk-produk kimia, jarang melakukan aktivitas merokok di dalam rumah, serta jarang menghidupkan mesin kendaraan bermotor di dalam rumah.