This study aims to describe the lexical forms of Covid-19 symptomps in Bidayuhik languages in West Kalimantan, such as Dayak Hibutn, Bidayuh, Bakati’Palayo, and Kerambai. This type of research is qualitative. The technique used in collecting data are note taking, interview, and study of literature. The technique used in data collection is done by orthographic and phonetic transcripstion. The method used to analyze data is a referential and translational equivalent method. The results of this study indicate that Bidayuhik speakers in West Kalimantan have their own lexicon in naming Covid-19 symptoms. The lexical naming of Covid-19 symptomps are in the form of a lexeme and a combination of words. There are differences in the naming of Covid-19 symptoms between Bidayuhik languages in identifying disease terms, such as cough, influenza, stomach ache, and pneumonia.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk-bentuk leksikon gejala Covid-19 dalam bahasa-bahasa Bidayuhik yang ada di Kalimantan Barat, seperti Dayak Hibutn, Bidayuh, Bakati’Palayo, dan Kerambai. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Tulisan ini menggunakan studi kepustakaan dan metode simak dan cakap dalam memperoleh data. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan dengan pencatatan ortografis dan fonetis. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode padan referensial dan translasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penutur Bidayuhik di Kalimantan Barat memiliki leksikon tersendiri dalam penamaan gejala Covid-19. Leksikon penamaan gejala Covid-19 ini berbentuk satu leksem dan gabungan kata. Terdapat perbedaan penamaan gejala COVID-19 antarbahasa Bidayuhik dalam mengidentifikasi istilah penyakit, seperti batuk, influenza, sakit perut, dan penyakit pernapasan.