Kebijakan lock down yang berlangsung secara terus menerus dan sangat lama telah berimbas pada dilarangnya aktivitas pembelajaran tatap muka (luring) dan harus dilakukan secara tatap maya (daring). Meskipun kebijakn ini di satu sisi menimbulkan berbagai permasalahan, di sisi lainnya ternyata memberikan berbagai kemudahan dalam melaksanakannya. Banyak perguruan tinggi, tak terkecuali pendidikan keguruan, lebih fkelsibel dalam mendesain berbagai aktivitas perkuliahan guna memenuhi Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) serta semakin memangkas jarak yang ada antara kompetensi lulusan perguruan tinggi dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Hasil telaah dan fakta di lapangan menunjukkan bahwa setidaknya ada 3 (tiga) aspek utama yang harus dikuatkan dalam upaya membentuk calon guru profesional di tengah pandemicovid-19, yaitu penguatan komitmen bersama, penerapan outcome-based Education, dan optimalisasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).