Mengkritisi Berita Hoaks Pemilihan Capres Pemilu 2019 Di Media Sosial Facebook

SE Nursyamsi, N Siregar - Ikon--Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 2020 - journals.upi-yai.ac.id
Ikon--Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 2020journals.upi-yai.ac.id
Pengguna Facebook bisa siapa saja, berasal darimana saja, apapun motivasinya, sehingga
banyak muncul akun dengan identitas samaran. Dampaknya tidak dapat dihindari
munculnya segala pemberitaan bohong (hoaks). Terutama terkait perseteruan politik jelang
Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Puncaknya akun dengan isi (content) menyebarkan ujaran
kebencian saling menyerang di media sosial, dengan memanfaatkan hoaks. Sehingga
perlu dikritisi menanggapi hoaks yang beredar di facebook dan mengantisipasinya agar …
Abstract
Pengguna Facebook bisa siapa saja, berasal darimana saja, apapun motivasinya, sehingga banyak muncul akun dengan identitas samaran. Dampaknya tidak dapat dihindari munculnya segala pemberitaan bohong (hoaks). Terutama terkait perseteruan politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Puncaknya akun dengan isi (content) menyebarkan ujaran kebencian saling menyerang di media sosial, dengan memanfaatkan hoaks. Sehingga perlu dikritisi menanggapi hoaks yang beredar di facebook dan mengantisipasinya agar tidak mempengaruhi opini atau sikap terhadap peristiwa, tokoh atau kelompok yang belum tentu kebenarannya. Pertanyaan penelitian ini bagaimana mengkritisi hoaks di media sosial facebook? Bagaimana bentuk-bentuk hoaks yang dikritisi terkait Pilpres 2019. Pada penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Dananalisisyang digunakan adalah analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosickidengan sebelumnya melakukan observasi dan pemantauan terhadap akun facebook yang menyebarkan ujaran kebencian dengan pemberitaan hoaks.
journals.upi-yai.ac.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果