Merdeka belajar merupakan proses pendidikan untuk menciptakan suasana-suasana pembelajaran yang membahagiakan dan menggembirakan. Merdeka belajar menuntut para guru, peserta didik, serta orang tua membangun suasana yang bahagia di lingkungan mereka. Merdeka Belajar mengembalikan literasi pendidikan kepada khittahnya sebagai momentum yang strategis untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional. Terwujudnya proses pembelajaran bagi peserta didik secara aktif perlu mengembangkan potensi dirinya, agar literat dalam spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik dalam mengembalikan pendidikan pada khittahnya. Hal ini mampu memerdekakan guru dalam mengajar; memberi ruang kreativitas siswa dalam belajar sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Literasi pendidikan selalu mempersilakan rasa ingin tahu, terjadi komunikasi dialogis, ada ruang kreativitas; mampu berkolaborasi untuk meraih kepercayaan diri. Guru yang memerdekakan proses pembelajaran dimana guru yang bisa membuat siswa merdeka berifikir, siswa merdeka berkreativitas, siswa merdeka berimajinasi, siswa merdeka berekspresi. Menciptakan strategi pembelajaran yang memerdekakan membuat aktivitas belajar mengajar lebih menekankan pada keterampilan berfikir kritis, analisis, membandingkan, generalisasi, memprediksi, dan menyusun hipotesis. Menggali siswa agar berfikir divergen, siswa dapat memecahkan masalah pada proses pembelajaran. Inilah yang perlu dibangun oleh semua pihak untuk mengembalikan pendidikan pada khittahnya.