Mutu fisik gabah dan beras, mutu giling beras, sifat fisikokimia, dan sifat fungsional beras varietas lokal telah dianalisis untuk mempelajari karakter mutu empat varietas lokal padi asal Kalimantan
Barat. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium mutu beras BB Padi pada tahun 2013. Metode pengamatan mutu fisik dan mutu giling sesuai dengan metode IRRI. Sifat fungsional diamati menggunakan alat LC-MS. Semua pengamatan dilakukan enam ulangan. Data yang diamati dibuat matrik korelasi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antarkarakter. Korelasi yang nyata antarkarakter selanjutnya dianalisis untuk memperoleh persamaan regresinya. Beras varietas lokal Kalimantan Barat yang diamati berbentuk sedang dan ramping. Terdapat korelasi antara kadar air gabah dengan persentase beras kepala, butir rusak dengan densitas gabah, rendemen beras pecah kulit dengan rendemen beras giling dan persentase beras kepala, persentase beras kepala dengan rendemen beras giling, butir hampa dengan beras patah. Hubungan antarkarakter mutu fungsional menunjukkan kandungan Cyanidin 3-glukosidase (C3G) pada beras pecah kulit berpengaruh pada kandungan C3G pada beras giling. Beras merah varietas Sanik, beras ungu varietas Beliah dan beras hitam varietas Balik berpeluang digunakan sebagai tetua dalam perakitan varietas padi fungsional karena mempunyai mutu giling beras yang baik dan mengandung C3G cukup tinggi yang bermanfaat sebagai antioksidan, antikanker, antijantung koroner dan memperbaiki profil lemak darah. Oleh sebab itu beras warna sebaiknya dikonsumi dalam bentuk beras pecah kulit (BPK) atau disosoh sebagai beras giling (BG) dengan derajat sosoh 80% agar beras masih mengandung C3G yang bermanfaat untuk kesehatan.